Bogor ya kota yang berjuluk kota hujan ini sepertinya tak ada habis-habisnya menawarkan destinasi wisata alamnya, kali ini saya akan menuliskan cerita perjalanan saya, sebetulnya saya berkunjung ke tempat ini sudah sebulan yang lalu tepatnya 12 Nopember 2015 maklum orang sibuk. hehehe
|
Foto by Nurfalahudin |
Saya bersama ke lima teman-teman saya, yaitu Denny, Daus, Yudha, Wawan dan Agiel berangkat dari Rumah di Desa Jatiwaringin Kecamatan Mauk Kab. Tangerang berangkat menggunkan sepeda motor perjalanan dari Rumah menuju lokasi di tempuh dengan waktu ± 2 Jam. Luewi Liek dan Surga tersembunyi lainnya berlokasi di Kampung Wangun cileungsi Desa Karang Tengah Kecamatan Babakan Madan, Sentul - Bogor.
Sebenarnya di tempat ini masih ada leuwi-leuwi yang lainnya di antaranya yang paling terkenal adalah Leuwi Hejo kemudian disusul Curug barong lalu kemudian Leuwi liek dan leuwi cepeut, sayangnya saya tidak mengunjungi semua tempat itu, atas rekomendasi guide saya yaitu teman saya sendiri Mas Denny menurut beliau Leuwi Liek dan Leuwi Cepeut lebih mempesona. oh ya perlu di ketahui semua tempat tersebut masih satu dalam kawasan.
|
Rehat Sejenak Foto by Nurfalahudin
|
Perjalanan untuk menikmati surga yang tersembunyi ini tidaklah mudah, dari lokasi Parkir kendaraan kita harus naik ke atas bukit dengan kontur tanah yang naik turun, licin dan terjal setelah ± 20 menit kita sampai di Loket administrasi di tandai dengan adanya warung, di warung tersebut kita bisa rehat sejenak untuk sekedar minum atau duduk-duduk sesaat, Biaya masukknya murah meriah sekitar Rp. 5000,- saja, kemudian perjalanan masih harus dilanjutkan masih dengan kontur tanah yang sama tentunya kita harus berhati-hati karena di sisi kiri merupakan tebing curam. Perlahan namun pasti ± 40 menit akhirnya kita sampai di lokasi tujuan.
|
Mas Denny Gelayutan - Foto by Nurfalahudin |
|
Sambutan dari Kang Agiel |
|
Manjat dulu - Foto by Nurfalahudin
|
|
Langsung Loncat - Foto by Nurfalahudin
|
|
Bendera ATC mulai di kibarkan |
Setelah puas bermain air perut pun mulai terasa lapar, kami mulai membuka tas dan menyiapkan peralatan serta bahan-bahan untuk dimasak, sekedar saran untuk kalian yang ingin berkunjung kesini sebaiknya bawa kompor mini gas portable untuk memasak makanan atau yang hanya ingin membuat mie instan cukup membawa termos air panas, karena jika kalian ingin membeli makanan kalian harus naik dulu ke atas dengan jalanan yang licin dan curam. Memasak sendiri sangat menyenangkan dan berkesan apalagi di alam terbuka seperti ini sambil menikmati indahnya alam dan gemuruh riak air.
|
Masak-masak - Foto by Nurfalahudin
|
|
Masak-masak dengan latar Leuwi Cepeut Foto by Nurfalahudin
|
|
Masak lagi Foto- by Nurfalahudin
|
|
Tuh udah mulai mateng - Foto by Nurfalahudin
|
Setelah kenyang menyantap dengan hasil masakan sendiri kami lanjutkan perjalanan kami menuju leuwi lieuk, di leuwi lieuk ini hanya Denny dan Daus yang kembali bermain air karena saya dengan teman-teman yang lain rasanya sudah puas dan terlanjur kedinginan. Di leuwi lieuk tidak banyak foto yang saya ambil saya hanya bersenda gurau dengan teman-teman yang lain sambil menunggu Denny dan Daus beranjak dari air.
|
Sekedar Kongkow - Foto by Nurfalahudin
|
Tak terasa sudah hampir 7 jam kami disini menikmati indahnya alam surga tersembunyi yang diciptakan pemilik alam semesta, sudah sepatutnya kita menjaganya dengan baik, jangan rusak alam ini dengan kedok-kedok pembangunan.
Cinta Alam Cinta Budaya Cinta Indonesia tetap di
Lalempangan
|
Prepare Pulang - Foto by Nurfalahudin
|
|
Foto dulu sebelum pulang |
|
ATC berkibar lagi |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar