Info :

"Blog yang berisi informasi seputar kisah pribadi, perjalanan wisata, dalam blog ini penulis mencoba berbagi pengalaman semoga menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca, adapun blog ini merupakan blog pribadi yang di buat untuk mengisi kekosongan waktu dengan hal-hal yang bermanfaat dan semoga menginspirasi".

Rabu, 16 Desember 2015

Wisata Budaya di Banten Lama

Pada hari Minggu tepatnya tanggal 13 Desember 2015 saya beserta teman-teman berwisata ke daerah Banten Lama disana banyak tempat-tempat bersejarah yang bisa dikunjungi di antaranya Istana Surosoan, Masjid Agung Banten, Situs Istana Kaibon, Benteng Spellwijk, Danau Tasikardi, Meriam Ki Amuk, Pelabuhan Karangantu, Vihara Avalokitesvara.Karena waktu yang terbatas saya bersama teman-teman hanya mengunjungi beberapa tempat saja, berikut tempat-tempat yang kami kunjungi sewaktu berwisata di Banten Lama.

Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama 
Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama mempunyai luas tanah kurang lebih 10.000 m2 dan bangunan kurang lebih 778 m2. Dibangun dengan gaya arsitektur tradisional Jawa Barat seperti yang terlihat pada bentuk atapnya. Museum yang terletak antara Keraton Surosowan dan Masjid Agung Banten Lama ini menyimpan banyak benda-benda purbakala. Dilihat dari bentuk bangunannya Museum Situs Kepurbakalaan lebih mirip seperti sebuah rumah yang kemudian dialihfungsikan menjadi museum. Berikut adalah beberapa foto yang 

Monumen Museum Situs Purbakala Banten lama



Gedung Museum Tampak Depan





Saya berfoto dengan salah satu Benda Koleksi Museum













Kemudian perjalanan kami lanjutkan menuju Masjid Agung Banten,
Masjid Agung Banten terletak di Kompleks bangunan masjid di Desa Banten Lama, Kecamatan Kasemen, sekitar 10 km sebelah utara Kota Serang. Masjid ini dibangun pertama kali oleh Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570), sultan pertama Kesultanan Demak. Ia adalah putra pertama Sunan Gunung Jati.

Salah satu kekhasan yang tampak dari masjid ini adalah adalah atap bangunan utama yang bertumpuk lima, mirip pagoda China. Ini adalah karya arsitektur China yang bernama Tjek Ban Tjut. Dua buah serambi yang dibangun kemudian menjadi pelengkap di sisi utara dan selatan bangunan utama.

Di serambi kiri masjid ini terdapat kompleks makam Sultan-sultan Banten dan keluarganya, yaitu Maulana Hasanuddin dengan Permaisurinya, Sultan Ageng Tirtayasa, dan Sultan Abu Nashr Abdul Kahhar atau Sultan Haji. Sementara di serambi kanan, terdapat makam Sultan Maulana Muhammad, Sultan Zainul Abidin, Sultan Abdul Fattah, Pangeran Aria, Sultan Mukhyi, Sultan Abdul Mufakhir, Sultan Zainul Arifin, Sultan Zainul Asikin, Sultan Syarifuddin, Ratu Salamah, Ratu Latifah, dan Ratu Masmudah.

Di Masjid Agung Banten ini saya tak sempat untuk masuk kedalam Masjid dikarenakan banyak sekali para Peziarah dan Wisatawan yang memenuhi area Masjid ada yang memang datang untuk ber ziarah atau hanya sekedar ber wisata seperti saya, di Masjid Agung Banten ini saya menyempatkan diri untuk naik ke atas menara Masjid, untuk masuk ke Menuju atas Menara dikenakan Biaya masuk sebesar Rp. 2000,-. berikut moment-moment yang sempat kami abadikan.
Menara Masjid Agung Banten

Sempat Berfoto dengan Background Menara Masjid


Foto dari atas menara






Tidak berhenti sampai disitu kami melanjutkan perjalanan kembali menuju Pantai Pasir Putih. Lokasinya tidak jauh hanya ± 10 Menit dari Area Masjid Agung Banten. Untuk masuk ke areal Pantai di kenakan Tarif Masuk dan Tarif Parkir masing - masing Rp. 3000,- . Tak lama kami mengunjungi pantai ini hanya ± 20 Menit karna terik matahari yang begitu menyengat dan tempat ini masih sepi pengunjung dan masih perlu penantaan lagi. Sepertinya tempat ini masih di kelola secara swadaya oleh masyarakat setempat. Berikut beberapa foto dari Pantai Pasir Putih 







Selepas menikmati hembusan angin dan hamparan lautan di Pantai Pasir Putih kami melanjutkan perjalanan berikutnya ke Keraton Kaibon.
Keraton Kaibon adalah sebuah Istana tempat tinggal Ratu Aisyah, ibunda dari Sultan Syaifuddin. Bentuknya hanyalah tinggal Reruntuhan saja. Disampingnya ada sebuah Pohon besar dan sebuah Kanal. Menurut penduduk sekitar, dulunya ini adalah sebuah Istana yang sangat megah. Namun, Pada tahun 1832, Belanda menghancurkannya saat terjadi peperangan melawan Kerajaan Banten.
Berikut moment-moment yang kami ambil di Keraton Kaibon sekaligus mengakhiri Perjalanan Wisata Budaya kami di Banten Lama. Sampai Jumpa di Perjalanan Menarik Berikutnya.

Wawan dan Agiel
Gapura Keraton Kaibon yang Masih Berdiri Gagah







Sisa-sisi Reruntuhan Keraton Kaibon
















Pohon Beringin Raksasa yang Berusia Ratusan Tahun




Terima Kasih







Tidak ada komentar:

Posting Komentar